.jpg)
Aceh Tamiang – Wakil Ketua DPRK Aceh Tamiang, Muhammad Nur, menyorot peristiwa robohnya plafon salah satu Ruang Rawat Inap Muda Sedia Bedah Kelas III di RSUD setempat, pada Minggu (10/7/2022) kemarin.
Muhammad Nur yaang juga merupakan koordinator Komisi III dan IV, DPRK setempat menduga, kualitas pada bagian konstruksi plafon di ruang inap tersebut dinilai sangat buruk sehingga bisa roboh dan mengancam pasien yang dirawat.
“Kalau ini terjadi tentunya dugaan kita, sangat kurang dilakukan pengawasan ketika dalam proses pekerjaannya,” kata Politisi Partai Demokrat kepada awak media, Selasa (12/7/2022).
Muhammad Nur menjelaskan pihaknya belum berani untuk menyimpulkan lebih jauh terkait dugaan penyebab pasti robohnya plafon di salah satu ruang rawat inap di RSUD tersebut. “Kronologis sebenarnya saya belum mengetahui pasti. Namun, jika memungkinkan sehabis lebaran ini nanti kami akan turun ke lapangan langsung untuk melihat seperti apa kondisinya,” sebutnya.
Untuk itu pihaknya yang juga membidangi RSUD Aceh Tamiang di Komisi III, meminta pihak manajemen RSUD Aceh Tamiang ke depan agar lebih ketat lagi melakukan pengawasan dan pengecekan terhadap fasilitas di RSUD tersebut.
Menurutnya, hal itu perlu dilakukan mengingat anggaran yang digunakan untuk pembangunan tersebut dengan menggunakan uang negara. “Jangan baru dibangun sudah rusak. Jadinya, uang yang seharusnya bisa untuk membangun yang lain, dipakai untuk memperbaiki itu lagi,” ujarnya.
Sebelumnya Direktur RSUD Aceh Tamiang dr. Andika Putra membenarkan kejadian tersebut. ” Iya ada roboh plafonnya, alhamdulillah tidak ada korban,” sebut Direktur RSUD Aceh Tamiang.
Andika menjelaskan kejadian roboh plafonnya tersebut terjadi di Ruang Rawat Inap Muda Sedia. Ia mempridiksi insiden tersebut terjadi akibat beban gantungan Kain Skerem sebagai pembatas atau penyekat ruangan rawat inap rumah sakit antara pasien satu dengan yang lainya.
Sumber: Kabartamiang
