Hal itu disampaikan Meurah Budiman pada kegiatan Rembuk Stunting Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2023, dalam rangka evaluasi capaian pelaksanaan program percepatan penurunan stunting melalui sinergitas dan kolaborasi tim percepatan penurunan stunting, Selasa (30/5/2023) di Ruang Sidang Utama DPRK setempat.
Meurah Budiman menambahkan, usia pernikahan juga sangat besar pengaruhnya pada stunting. Intervensi sejak sebelum pernikahan menjadi sangat penting, meskipun menunda pernikahan dini sangatlah susah. Oleh karenanya, menurut Mantan Kakanwil Kemenhumham Aceh tersebut, bahwa peran Datok Penghulu sangat diperlukan dalam memberikan edukasi kepada masyarakatnya.
“Menurunkan angka stunting bukan hanya merupakan tugas jajaran lingkup kesehatan atau satu-dua individu semata. Program ini tidak akan terlaksana tanpa adanya kerjasama serta dukungan yang baik dari semua pihak, karena ini merupakan tugas dan tanggung jawab kita bersama,” ujar Meurah Budiman.
Tidak hanya itu, Meurah Budiman juga menyarankan adanya peran orang tua, sebagai calon orang tua bayi. Sebab, sambung Meurah Budiman, intervensi sejak kandungan juga sangat diperlukan, dan peran sebagai Bapak/Ibu asuh, dapat terlibat langsung berperan aktif bagaimana bisa memulai agar stunting tidak berkelanjutan.
“Kita berkomitmen ingin membangun Aceh Tamiang ini dengan memulainya mencegah stunting terlebih dahulu dengan rasa sungguh-sungguh,” janji Meurah Budiman.
Dikesempatan itu, Meurah Budiman juga mengapresiasi atas berbagai kegiatan dalam.upaya menurunkan stunting yang telah dilakukan oleh pihaknya dan berbagai pihak di kabupaten ujung timur Aceh tersebut. Dan ia berharap kegiatan tersebut bisa terus berlangsung hingga masa – masa yang akan datang.
Kegiatan tersebut dilaksanakan oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) bersama para mitra kerja dalam penyusunan dan implementasi kebijakan bersama tingkat pemerintah pusat, pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota se-Aceh.
