.jpeg)
Aceh Tamiang - Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang, melalui Dinas Lingkungan Hidup menggelar peringatan World Cleanup Day (WCD) atau Hari Bersih-bersih Sedunia, Kamis (22/9/22).
Kegiatan yang berpusat di Tugu Jam Kota Kualasimpang dibuka Sekretaris Daerah, Drs. Asra. Dalam pembukaannya, Sekda Asra mengatakan momentum bersih-bersih ini tidak hanya sebatas seremonial, tetapi diharap bisa menjadi budaya.
“Sampah akan selalu muncul, tetapi kita terus berupaya merubah kesadaran masyarakat akan sampah yang sebenarnya bukanlah barang sepele (tidak penting)”, ujar Sekda Asra.
Dikatakannya, sampah akan menjadi musuh, penyebab bencana dan menjadi wabah jika tidak di atur dengan baik. Melalui gerakan ini diharap bisa meningkatkan kesadaran akan kebersihan bumi dari limbah yang tidak dikelola dengan baik.
“Hal yang besar selalu diawali dari hal-hal kecil. Yakinkan orang sekitar untuk selalu bisa memilah sampah sehingga bisa menjadi perubahan yang besar untuk bumi”, terangnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Syurya Luthfi mengatakan kegiatan ini sebagai langkah mengedukasi masyarakat untuk mengutip dan memilah sampah organik dan non organik. Pihaknya mengedukasi masyarakat bahwa sampah rumah tangga bisa diolah kembali.
“Bagi rumah tangga, sampah organik itu emas. Sebab sampah organik bisa diolah kembali sehingga menjadi income bagi masyarakat yang dapat dipergunakan untuk membeli kebutuhan rumah tangga”, jelas Syurya.
Lebih lanjut Syurya mengungkapkan jika di beberapa wilayah Kabupaten Aceh Tamiang akan dibangun bank sampah sebagai tempat pengolahan.
“Ini sebagai solusi dalam menekan sampah rumah tangga”, sebutnya.
Gerakan World Cleanup Day (WCD) merupakan hari aksi tahunan yang mengajak masyarakat global untuk turun membersihkan dan menjaga lingkungan sekitar. Di mana tujuan utamanya adalah untuk mengurangi masalah yang ditimbulkan dari limbah padat hingga sampah laut. Gerakan WCD hari ini akan dilakukan dengan menyisir beberapa titik lokasi oleh para relawan.
Peringatan WCD turut diikuti oleh unsur Forkopimda Aceh Tamiang, Manajer PT. Pertamina Rantau, Forkopimcam Kota Kualasimpang. Sedangkan para relawan terdiri dari Sekolah Inspirasi Bangsa, Aceh Mengajar, Personil TNI/Polri, para Pelajar, staf DLH dan staf New Asli Sel.
